Cara Baru - yang sekarang ini duduk di kelas 12, kira-kira sudah mempersiapkan apa saja untuk menghadapi tes masuk perguruan tinggi nanti? Sudah tahu ada jalur apa saja yang tersedia?Yup, untuk mendaftar ke PTN, kalian bisa mencoba tiga jalur yang ada, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri universitas. Jika sudah tahu, apa kalian juga sudah mengerti ketiga perbedaan jalur masuk PTN tersebut?

Penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ada 3 Jalur masuk SNMPTN, SBMPTN dan Jalur Mandiri, SBMPTN adalah pendaftaran dengan melakukan test, sedangkan SNMPTN adalah jalur undangan dengan seleksi berdasarkan nilai akademik atau nilai akademik dan prestasi.

Perbedaan jalur seleksi penerimaan mahasiswa snmptn dan sbmptn itu berbeda, SBMPTN adalah jalur melalui test untuk masuk ke PTN, sedangkan SNMPTN adalah jalur undangan kepada siswa berdasarkan kriteria nilai rapor

Buat kalian yang sudah tahu, good job!Berarti persiapan kalian sudah baik! Buat yang belum tahu, tidak usah khawatir. Cara Baru akan menjelaskan soal perbedaan jalur masuk PTN di atas. Yuk simak, supaya nggakbingung lagi


1. SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

SNMPTN adalah jalur yang akan pertama kali kamu bisa ikuti. Jalur ini memungkinkan kamu untuk bisa masuk PTN tanpa harus ikut ujian tertulis. Caranya, dengan memperhitungkan nilai rapor atau prestasi selama sekolah termasuk yang non akademik sebagai nilai tes ujian masuk.

Untuk bisa mengikuti ujian SNMPTN, kamu harus mendaftar ke panitia SNMPTN melalui sekolah. Biasanya, proses ini didaftarkan oleh guru BK sekolah dan kamu hanya tinggal menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan saja. Jalur SNMPTN ini juga sering dikenal dengan sebutan jalur undangan. Jalur ini diperuntukkan hanya untuk mereka yang lulus di tahun yang sama dengan pelaksanaan SNMPTN. Maka, kali ini hanya lulusan 2022 saja yang bisa mengikuti SNMPTN.

Pada seleksi SNMPTN sebelumnya, jumlah siswa yang mendaftar dari setiap sekolah tidak dibatasi. Pada SNMPTN 2022, penentuan kuota sudah ditetapkan sejak awal, dengan salah satu indikatornya adalah akreditasi sekolah. Jadi, masing-masing sekolah akan melakukan seleksi awal untuk menentukan siapa saja siswa yang bisa mendaftar di SNMPTN 2022 ini.

Jurusan yang bisa kamu pilih maksimal dua program studi dari satu PTN atau dua PTN. Jika memilih dua program studi, salah satu PTN yang dipilih wajib berada di satu wilayah yang sama dengan sekolahmu. Jika memilih satu program studi saja, kamu dapat memilih PTN yang terletak di kota manapun. Pastikan kamu memilih dengan cermat ya, karena jika calon mahasiswa sudah diterima melalui jalur SNMPTN, tidak bisa lagi mengikuti tes UTBK SBMPTN.

Kuota yang diberikan untuk jalur SNMPTN di tahun 2022 ini adalah minimum 20% dari total kuota per universitas. Istimewanya, kamu juga bisa memilih jurusan S1 dan D4 di beberapa politeknik negeri. Dan, ujian ini tidak dipungut biaya ya, alias gratis!


2. SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

Apa itu SBMPTN? Dulu, SBMPTN ini sama-sama bernama SNMPTN juga lho. Perbedaannya, yang satu SNMPTN undangan dan yang sekarang dikenal sebagai SBMPTN, dulu bernama SNMPTN tulis. SBMPTN ini seperti yang pastinya kamu tebak, adalah jalur yang mengharuskan kamu untuk mengikuti tes tertulis. Nantinya, nilai dan usahamu dalam mengerjakan ujianlah yang menentukan. Di sini, akreditasi sekolah dan prestasi selama kamu sekolah tidak diperhitungkan, ya.

Tahapan yang perlu kamu perhatian untuk bisa mengikuti SBMPTN adalah saat kamu mendaftar, kamu juga langsung memilih program studi dan PTN yang kamu inginkan. Karena kamu belum mengikuti ujian, kamu juga belum mengetahui jumlah score UTBK-mu. Hal ini berbeda dengan SBMPTN 2019, dimana kamu sudah mengikuti ujian dan mengetahui skor tes UTBK, baru memilih program studi dan PTN. Selain itu, jika pada sebelumnya diperkenankan mengikuti ujian sampai dua kali, SBMPTN 2022 hanya boleh satu kali.

Ada dua materi utama yang bakal diujikan yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Untuk TKA, materi yang diujikan adalah materi-materi rumpun sains dan teknologi (saintek) dan sosial humaniora (soshum). Sedangkan TPS, kamu akan mengerjakan tes seputar Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, dan Pengetahuan Kuantitatif. Selain itu, beberapa soal TPS ini akan disampaikan dalam Bahasa Inggris.

Karena proses ujian dilakukan di masa pandemi Covid-19, LTMPT mengatur jalannya tes agar tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sebelum tes, akan dilakukan penyemprotan desinfektan terlebih dulu di seluruh ruangan. Selain itu, peserta tes juga wajib untuk mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Sama seperti SNMPTN, pada tahun ini kamu juga dapat memilih jurusan-jurusan S1 dan D4 di politeknik negeri. Bahkan, seperti yang dilansir di halaman resmi, Politeknik Keuangan Negara STAN juga akan menggunakan score hasil UTBK SBMPTN dalam tahapan seleksinya.

Untuk mengikuti jalur ini, kamu harus membayar Rp200.000 bagi kelompok Saintek atau Soshum, dan Rp300.000 bagi kelompok ujian campuran. Berbeda dengan SNMPTN, di jalur ini peserta bisa berasal dari tiga angkatan terakhir, minimal kelulusan 2022 dan maksimal kelulusan 2021. Tapi tenang saja, kuota penerimaan SBMPTN ditetapkan minimum 40%, sehingga peluangmu untuk bisa diterima di PTN impian menjadi lebih terbuka lebar.


3. Jalur Mandiri

Selain dua jalur dari pemerintah tadi, banyak juga PTN yang mengadakan penerimaan calon mahasiswanya sendiri. Misalnya, Universitas Indonesia dengan jalur SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia), UTUL UGM (Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada), USM UNSRI (Ujian Saringan Masuk Universitas Brawijaya), dan beberapa jalur mandiri di universitas lain.

Untuk materi dan tata cara ujian mandiri, pastinya berbeda-beda. Sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh PTN itu sendiri. Namun, biasanya sih nggak jauh berbeda dari ujian SBMPTN. Kalau kamu mengikuti jalur mandiri yang mengharuskan adanya tes tertulis, maka kamu kemungkinan akan seperti menjalani SBMPTN lagi saja.

Namun, ada juga PTN yang membuka jalur mandirinya bukan dengan sistem ujian tertulis, tapi dari nilai SBMPTN yang diperoleh. Jadi, kalau nilai SBMPTN kamu tidak lolos dalam seleksi nasional, kamu bisa banget mencoba lewat jalur mandiri ini.

Untuk kuota yang ditetapkan, adalah maksimum 20% dari total kuota yang ditetapkan oleh universitas. Jadi, cukup besar, kan, peluangnya? Selain itu, kalau di SNMPTN dan SBMPTN jurusan yang dibuka untuk pendaftaran hanya S1 saja, biasanya lewat jalur mandiri, kamu juga bisa memilih jurusan vokasi. Seperti yang terjadi di SIMAK UI dan SMUP Universitas Padjadjaran.

Nah, itu dia perbedaan jalur masuk PTN antara SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Dengan mengetahui perbedaan ini, semoga kamu bisa mulai memfokuskan diri mempersiapkan kemampuan untuk menjalani seleksi lewat tiga jalur tadi, ya! Semoga, kamu bisa bijak dalam menentukan strategi. Semangat!


Post a Comment